[26/11/2023]
Menulis ini dengan perasaan penuh dendam pada sesosok laki-laki
DENDAMNYA PEREMPUAN
Oleh: Randika Elgya Neza
Dendamnya perempuan
Tidak perlu angkat senjata
Tidak perlu debat penuh retorika
Tidak perlu relasi kuasa yang mengada-ada
Dendamnya perempuan
Berlumur luka, berlapiskan air mata
Dipenuhi relung-relung nadinya dengan derasnya darah mengalir
Menghujam menghantarkan bibit-bibit dendam dalam tubuh mungil
Berputar dalam relung kosong penuh amarah
Menguap dalam kegelapan malam
Dendamnya perempuan
Dibalik bisik-bisik dinding yang terbang bersama angin
Dibalik raga yang meluruh bersama lantai penuh debu
Dibalik rambut yang berguguran menapaki bahu yang lelah
Dibalik remasan tangan yang mengepal ke angkasa
Perempuan, makhluk lemah katanya
Tapi coba tanya dunia
Dendam apa darinya yang telah berhasil menggonjang-ganjingkan dunia?
Maka, dengarlah
Dendamnya perempuan
Awal mula petaka
Akhir dari manusia
Itulah ultimatumnya.
